
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلَّهِ تَعَالَى
Terjemahannya:
“Aku niat berpuasa hari-hari putih karena Allah Ta’ala.”
Niat puasa ayyamul bidh cukup diucapkan dalam hati sebelum memulai puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Dengan niat yang ikhlas dan penuh kesadaran, semoga ibadah puasa kita diterima dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan dalam Islam⁽¹⁾. Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriah⁽¹⁾. Ayyamul Bidh juga dikenal sebagai “hari-hari putih” karena pada tanggal-tanggal tersebut bulan purnama bersinar terang⁽²⁾.
Menjalankan puasa ini memiliki banyak keutamaan, seperti:
- Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW : Puasa ini merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW⁽¹⁾.
- Melipatgandakan Amal Kebaikan : Puasa ini memberikan pahala yang berlipat ganda⁽¹⁾.
- Mendapat Pahala Setara Puasa Sepanjang Tahun : Puasa tiga hari dalam setiap bulan dihitung seperti puasa selama setahun⁽¹⁾.
- Melatih Kesabaran dan Meningkatkan Ketakwaan : Puasa ini membantu melatih kesabaran dan mengendalikan diri dari berbagai godaan
Berikut adalah hadis tentang puasa ayyamul bidh :
1. Hadis dari Abu Hurairah RA :
قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ- أَوْصَانِي خَلِيلِي -صلى الله عليه وسلم- بِثَلَاثٍ: صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَيْ
الضُّحَى، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ.
Artinya: “Abu Hurairah RA berkata, ‘Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan shalat Dhuha, dan mengerjakan shalat Witir sebelum tidur.'” (HR. Bukhari no. 1178)
2. Hadis dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: صَوْمُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.'” (HR. Bukhari no. 1979)
3. Hadis dari Abu Dzar :
قالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِأَبِي ذَرٍّ: إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ.
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya (Abu Dzar), ‘Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).'” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425)
4. Hadis dari Ibnu Milhan Al Qoisiy :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيضِ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ وَيَقُولُ: هُنَّ صِيَامُ الدَّهْرِ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah). Dan beliau bersabda, ‘Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.'” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434)
5. Hadis dari Ibnu ‘Abbas RA :
قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي الْحَضَرِ وَالسَّفَرِ
Artinya: “Ibnu ‘Abbas RA berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul bidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.'” (HR. An Nasai no. 2347)
Di tulis oleh penerjemah di jakarta dari gamalingua
#niat puasa ayyamul bidh #niat puasa nisfu sya'ban